Beredarnya Informasi  Draff Kenaikan TPP Tidak Benar, Ini Penjelasan Kabag Organisasi

    Beredarnya Informasi  Draff Kenaikan TPP Tidak Benar, Ini Penjelasan Kabag Organisasi

    BUOL-Pembahasan mengenai Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) bagi PNS di Kabupaten Buol akhir-akhir ini ramai dibicarakan yang di anggap sebagian pegawai negeri sipil tidak adil

    Hal tersebut bermula dari beredarnya draft yang memuat besaran TPP dari berbagai SKPD di Kabupaten Buol 

    Untuk menjawab perihal ini, maka diadakan konferensi Pers untuk memberikan klarifikasi terkait dengan kabar yang beredar tentang kenaikan Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP) pada Tahun 2023. 

    Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis, (13/4), bertempat di Aula Lantai III Kantor Bupati Buol, dimoderatori oleh Kadis Kominfo, Suondo D. Sanua, S.Sos dan narasumber dari Kabag Organisasi, Syarifudin, SP serta Analis SDM Aparatur, Nurdin Abd. Hamid, S.Sos. 

    Syarifudin mengatakan draft besaran TPP yang beredar luas itu adalah tidak resmi. Draft itu juga beberapa kali mengalami perubahan. 

    Adapun besaran TPP resmi adalah yg dimuat dalam SK Bupati Buol Nomor 188.04/130.18/Bag.Org/2023 tentang Penetapan Besaran Tambahan Penghasilan Pegawai Per Kelas Jabatan Berdasarkan Kriteria Beban Kerja, tanggal 24 Maret 2023.

    Berdasarkan Konfirmasi Kadis Kominfo kepada  Kepala BPKAD,   disampaikan  bahwa pagu anggaran TPP Tahun 2023 tidak mengalami kenaikan. Oleh karena itu, informasi yang menyebutkan Pj. Bupati Buol menaikkan anggaran TPP tanpa persetujuan DPRD adalah tidak benar .

    Sementara untuk kenaikan besaran TPP pada beberapa SKPD, dikatakan Kabag Organisasi bahwa kenaikan ini berdasarkan kelas jabatan dan analisis beban kerja. 

    Adapun analisis jabatan dan beban kerja (anjab abk) yang diinput melalui aplikasi http://anjababk-simona.kemendagri.go.id/ dilakukan oleh masing-masing SKPD yang kemudian divalidasi oleh Kemendagri. “Angka-angka ini bukan dibentuk oleh kita Pak, tapi divalidasi oleh Kemendagri” paparnya. Konferensi pers ini berlangsung sekitar 1, 5 jam dan dihadiri oleh delapan media.***

    buol
    Rahmat Salakea

    Rahmat Salakea

    Artikel Sebelumnya

    Polres Buol Kembali Salurkan Bansos Di Bulan...

    Artikel Berikutnya

    Managemen RSUD Buol di Nilai Lalai Dalam...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa
    Hendri Kampai: Pemimpin Inlander Selalu Bergantung pada Asing

    Ikuti Kami